Dmedia - Dunia pendidikan kembali diguncang kabar duka. Seorang mahasiswa Universitas Udayana (Unud) bernama Timothy Anugrah Saputra dilaporkan meninggal dunia setelah diduga mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai dua Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) di Kampus Sudirman, Rabu (15/10/2025).
Namun, yang membuat publik geram adalah munculnya tangkapan layar percakapan di grup WhatsApp mahasiswa yang memperlihatkan sejumlah individu justru menjadikan tragedi tersebut bahan candaan. Percakapan itu viral setelah diunggah akun media sosial X (Twitter) @unudmenfess pada Kamis (16/10/2025).
Dalam unggahan tersebut, beberapa mahasiswa tampak menanggapi kematian Timothy dengan lelucon dan ejekan, alih-alih menunjukkan empati. Warganet mengecam keras perilaku itu, terlebih karena beberapa pelaku perundungan disebut aktif di organisasi kampus.
Hingga Jumat malam, pihak Universitas Udayana belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait dugaan perundungan pascakematian mahasiswa tersebut. Namun, pihak fakultas menyampaikan duka cita mendalam dan berencana melakukan evaluasi internal untuk menelusuri kasus ini lebih lanjut.
Wakil Dekan III FISIP Unud, I Made Anom Wiranata, menggambarkan Timothy sebagai mahasiswa sopan dan berprestasi. Ia dikenal memiliki Indeks Prestasi (IP) 3,91, aktif dalam kegiatan akademik, serta kerap membantu penelitian seniornya. “Dia mahasiswa teladan yang selalu menunjukkan sikap disiplin dan peduli lingkungan,” ujarnya dalam pernyataan resmi fakultas.
Anom menambahkan, Timothy dikenal memiliki kebiasaan sederhana namun bermakna, seperti merapikan kursi dan ruangan sebelum kegiatan dimulai, mencerminkan ketelitian dan tanggung jawab yang tinggi. Rekan-rekannya di kampus menyebut kepergian Timothy meninggalkan duka mendalam di lingkungan FISIP.
Dalam acara doa bersama di kampus, sahabat dekat korban bernama Deon mengenang Timothy sebagai pribadi yang ramah dan selalu membawa energi positif. Ia mengatakan, beberapa hari sebelum kejadian, Timothy masih tampak ceria dan tersenyum seperti biasa.
Keluarga korban turut hadir dalam kegiatan doa dan renungan di kampus. Sang ibunda mengenang anaknya sebagai sosok lembut dan penuh kasih. Ia menceritakan kebiasaan kecil Timothy yang selalu memuji penampilan ibunya setiap kali berdandan. “Pujian sederhana itu kini menjadi kenangan yang sangat berarti,” ujarnya dengan nada haru.
Timothy Anugrah Saputra lahir di Bandung pada 25 Agustus 2003. Ia menempuh pendidikan di jurusan Sosiologi Universitas Udayana dan dikenal aktif di berbagai kegiatan akademik. Rekan-rekannya di kampus menilai almarhum sebagai mahasiswa cerdas yang memiliki minat besar terhadap ilmu sosial dan kemanusiaan.
Kasus ini menyoroti krisis empati di kalangan mahasiswa dan memunculkan seruan publik untuk memperkuat sistem pendampingan psikologis di perguruan tinggi. Pemerhati pendidikan meminta universitas tidak hanya melakukan penyelidikan administratif, tetapi juga memberikan dukungan mental bagi mahasiswa yang terdampak.
Hingga Sabtu malam, pihak kepolisian belum merilis hasil penyelidikan resmi terkait motif maupun kronologi pasti peristiwa tersebut. Sementara itu, Universitas Udayana menyatakan akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mengungkap dugaan perundungan yang muncul setelah kematian mahasiswa berusia 22 tahun itu.