Istri Jenderal (Purn) TNI Wiranto, Rugaiya Usman, meninggal dunia pada Minggu (16/11/2025) setelah menjalani perawatan kesehatan dalam beberapa waktu terakhir. Kabar duka disampaikan Wiranto, yang saat ini menjabat Penasihat Khusus Presiden bidang Politik dan Keamanan, dalam pernyataan di rumah duka di kawasan Bambu Apus, Jakarta Timur, pada Minggu malam. Ia menjelaskan bahwa kondisi kesehatan sang istri telah menurun sejak beberapa waktu sebelumnya dan memerlukan penanganan intensif.
Menurut Wiranto, istrinya menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto dalam periode cukup panjang. Ia menyebut bahwa tim medis sudah melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan kondisi almarhumah. “Beberapa waktu yang lalu Ibu Uga Wiranto memang menderita sakit dan dirawat di RSPAD,” ujar Wiranto. Ia menambahkan bahwa keluarga terus mengikuti arahan tenaga kesehatan untuk memastikan penanganan terbaik bagi almarhumah.
Setelah menjalani serangkaian perawatan di Jakarta, kondisi Rugaiya sempat menunjukkan perkembangan positif. Atas dasar itu, keluarga memutuskan membawa beliau pulang dan melanjutkan upaya pengobatan ke Bandung. Wiranto menjelaskan bahwa keputusan itu diambil setelah dokter memperbolehkan almarhumah dipindahkan untuk melanjutkan perawatan lanjutan yang dianggap lebih sesuai pada saat itu. “Kami usahakan untuk berobat ke Bandung dengan harapan akan membaik dan bisa kembali sehat walafiat,” ujarnya.
Namun perkembangan yang diharapkan tidak terjadi. Kondisi kesehatan Rugaiya kembali menurun saat menjalani perawatan lanjutan. Wiranto mengatakan proses medis telah diupayakan secara maksimal, tetapi tidak membuahkan hasil. “Allah menghendaki lain. Ibu Uga setelah menjalani satu proses pengobatan di rumah sakit, tadi sore pukul 15.55 telah dipanggil kembali ke Rahmatullah,” kata Wiranto.
Keluarga merencanakan pemakaman di Solo, Jawa Tengah. Jenazah akan diberangkatkan pada Senin (17/11/2025) pukul 07.00 WIB melalui Lanud Halim Perdanakusuma menuju Delingan, Solo. Proses pemakaman diperkirakan dihadiri keluarga besar dan sejumlah kolega yang memiliki kedekatan dengan Wiranto, termasuk para tokoh nasional yang telah menyampaikan belasungkawa.
Ucapan duka cita mulai mengalir dari berbagai pihak sejak kabar meninggalnya Rugaiya diumumkan. Sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat menyampaikan penghormatan kepada almarhumah yang dikenal dekat dengan keluarga, relasi politik Wiranto, serta komunitas yang selama ini terlibat dalam kegiatan sosialnya. Pemerintah belum merilis pernyataan resmi, namun sejumlah pejabat di lingkungan kabinet telah menyampaikan simpati atas kepergian almarhumah.
Kepergian Rugaiya terjadi di tengah agenda politik dan keamanan nasional yang melibatkan Wiranto sebagai penasihat presiden. Pengamat menilai peran keluarga kerap menjadi lingkar penting yang menopang aktivitas publik seorang pejabat, dan wafatnya pendamping hidup berpotensi membawa dampak emosional signifikan. Meski demikian, hingga Minggu malam belum ada informasi terkait perubahan agenda kerja Wiranto dalam beberapa hari ke depan.
Wafatnya Rugaiya menjadi penutup perjalanan panjang perawatan medis yang telah ditempuh selama berbulan-bulan. Keluarga berharap proses pemakaman berjalan lancar dan almarhumah dapat dikebumikan sesuai tradisi keluarga di Solo.