Dmedia - Presiden Donald Trump membuka forum Multilateral Meeting on the Middle East dengan menegaskan komitmen Amerika Serikat untuk menghentikan perang di Gaza. Pertemuan tersebut berlangsung di Ruang Konsultasi Dewan Keamanan PBB dan dihadiri oleh negara-negara yang dianggap berperan strategis dalam mendorong perdamaian di kawasan.
Selain Indonesia dan Amerika Serikat, hadir Emir Qatar Syekh Tamim ibn Hamad Al Thani, Raja Yordania Abdullah II, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly, Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Syekh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, serta Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud.
Dalam pengantarnya, Trump menyebut forum ini sebagai pertemuan paling penting dari seluruh rangkaian agendanya di PBB. Ia menekankan tujuan utama pertemuan adalah mengakhiri perang di Gaza dan memastikan pembebasan sandera. “Kita ingin mengakhiri perang di Gaza. Kita akan mengakhirinya,” kata Trump.
Emir Qatar menyampaikan terima kasih atas inisiatif penyelenggaraan forum ini dan menegaskan dukungan negaranya untuk menghentikan perang. Ia menyoroti kondisi kemanusiaan di Gaza yang disebut “sangat buruk” dan mendesak langkah cepat guna melindungi warga sipil.
Pertemuan itu juga membahas rencana rekonstruksi Gaza pascaperdamaian. Pemimpin negara peserta menekankan perlunya dukungan internasional yang terkoordinasi agar Gaza dapat dibangun kembali setelah situasi stabil.
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan kesiapan Indonesia untuk mendukung langkah perdamaian. Ia menegaskan Indonesia bersedia mengirim pasukan perdamaian di bawah mandat PBB untuk membantu stabilisasi situasi di Gaza. Langkah ini, menurut Prabowo, akan memungkinkan pembangunan kembali wilayah tersebut.
Kehadiran Prabowo menandai peran aktif Indonesia dalam diplomasi internasional terkait konflik Timur Tengah. Indonesia selama ini konsisten menyuarakan dukungan bagi Palestina, baik di forum bilateral maupun multilateral.
Konflik Gaza kembali meningkat sejak serangkaian serangan pada 2023 yang menewaskan ribuan orang. Menurut laporan badan kemanusiaan PBB, lebih dari 70 persen infrastruktur Gaza rusak atau hancur, sementara lebih dari dua juta penduduk menghadapi krisis kemanusiaan.
Pertemuan tingkat tinggi ini diharapkan menghasilkan kesepakatan konkret mengenai gencatan senjata, mekanisme pembebasan sandera, serta langkah awal pembangunan kembali Gaza. Namun hingga Selasa malam belum ada pernyataan resmi mengenai kesepakatan yang dicapai.