Dmedia - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Ahmad Muzani menilai kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah memperkuat posisi Indonesia di mata dunia. Ia menyoroti khususnya relasi diplomatik dengan negara-negara Timur Tengah yang disebut semakin erat.

“Indonesia saat ini, di bawah kepemimpinan Pak Prabowo Subianto, sangat dihormati oleh negara-negara di Timur Tengah,” kata Muzani dalam Musyawarah Nasional Jalinan Alumni Timur Tengah (JATTI) di Jakarta, Sabtu (27/9/2024).

Muzani menyinggung kunjungan Presiden RI ke Mesir yang sebelumnya dinilai penuh kendala. Ia menyebut situasi itu berubah sejak Prabowo menjabat. Presiden telah dua kali mengunjungi Mesir, termasuk atas undangan resmi Presiden Abdul Fattah Sisi, untuk menghadiri sejumlah agenda kenegaraan.

“Dulu ada pameo Presiden Republik Indonesia dilarang ke Mesir. Saya pernah sampaikan hal itu kepada Presiden Prabowo, beliau hanya tersenyum lalu berangkat. Dua kali beliau sudah ke Mesir, dan kini kembali mendapat undangan dari Presiden Abdul Fattah Sisi untuk menghadiri peresmian museum,” ujar Muzani.

Ia menambahkan, sambutan negara-negara Timur Tengah terhadap Presiden Prabowo mencerminkan pengakuan atas munculnya kepemimpinan baru dari dunia Islam. Muzani menilai hal ini memperlihatkan posisi Indonesia yang semakin diperhitungkan dalam percaturan global.

Selain kunjungan bilateral, Muzani juga menyoroti partisipasi Prabowo dalam forum multilateral. Presiden Indonesia itu telah menyampaikan pidato dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Palestina yang dihadiri Arab Saudi dan Prancis, serta dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Menurut Muzani, gagasan yang dibawa Prabowo dalam forum internasional tersebut menawarkan perspektif baru mengenai tatanan global, dialog antaragama, serta hubungan strategis antara negara-negara Barat dan Timur.

Pidato Prabowo di PBB menjadi salah satu yang banyak diperhatikan oleh delegasi, terutama ketika ia menyinggung pentingnya peran negara-negara berkembang dalam menjaga stabilitas dunia. Indonesia disebut mendorong prinsip kesetaraan, solidaritas, dan penyelesaian damai bagi berbagai konflik, termasuk isu Palestina.

Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo juga memperluas diplomasi ekonomi dengan negara-negara Timur Tengah. Data Kementerian Perdagangan mencatat nilai perdagangan Indonesia-Mesir mencapai lebih dari USD 1,5 miliar pada 2024, naik 12 persen dibanding tahun sebelumnya.

Penguatan hubungan ini dianggap strategis, mengingat kawasan Timur Tengah tidak hanya memiliki peran geopolitik penting, tetapi juga sebagai pusat energi dunia dan mitra potensial bagi kerja sama investasi.

Meski demikian, sejumlah pengamat menilai konsolidasi kebijakan luar negeri Indonesia masih menghadapi tantangan, termasuk menjaga keseimbangan antara hubungan dengan negara-negara besar dan peran aktif di dunia Islam. Hingga Minggu malam, belum ada pernyataan resmi tambahan dari Kementerian Luar Negeri terkait rencana kunjungan lanjutan Presiden Prabowo ke kawasan tersebut.