Dmedia - Fraksi Gerindra DPRD Makassar menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada Saripa, seorang pengemudi ojek online berusia 38 tahun, yang menjadi korban kerusuhan di Jalan Tinumbu, Lorong 148, Kecamatan Tallo. Dalam insiden tersebut, motor miliknya hangus dibakar massa saat perang kelompok meluas ke pemukiman warga.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Makassar, Kasrudi, mengatakan bantuan tersebut sebagai bentuk simpati partai terhadap warga terdampak. Ia menegaskan konflik antarkelompok di Makassar harus segera dihentikan demi menjaga ketertiban. “Makassar harus damai, hentikan perkelahian. Aparat dan pemerintah kota harus memberi perhatian khusus,” kata Kasrudi.
Dalam kesempatan yang sama, anggota DPRD Makassar Muchlis Misbah juga menyampaikan keprihatinan atas pecahnya kerusuhan. Ia menekankan pentingnya edukasi masyarakat agar kejadian serupa tidak berulang. “Perlu adanya penguatan keamanan lingkungan serta pemahaman masyarakat harus dimaksimalkan,” ujarnya.
Bentrokan kelompok pemuda pecah di Jalan Kandea 3, Kelurahan Bunga Eja, Kecamatan Tallo, pada Selasa malam sekitar pukul 19.40 Wita. Kerusuhan berlangsung beberapa hari dan meluas ke sejumlah titik, termasuk Jalan Tinumbu, Jalan Lembo, dan Jalan Layang.
Menurut kesaksian Saripa, situasi sempat terkendali setelah aparat kepolisian melakukan pengamanan dan mediasi damai. Namun, sekitar pukul 23.15 Wita, penyerangan kembali terjadi. “Malamnya sekitar pukul 00.00 Wita ada perang kelompok di lorongku. Itu sempat diamankan sama polisi, sudah ada rapat damai. Tapi sekitar pukul 23.15 Wita ada lagi yang menyerang, jadi perang mi orang,” katanya.
Ia menjelaskan, kondisi lorong tempat tinggalnya mendadak sepi ketika polisi meninggalkan lokasi. Saat itulah kelompok penyerang kembali datang tanpa ada perlawanan. “Pas kosong lorong, polisi pergi, datangi lagi menyerang. Tidak ada lawannya, anak Layang. Banyak menyerang, ada videonya kusimpan,” tambahnya.
Saripa mengaku sudah melaporkan peristiwa pembakaran motornya ke Polrestabes Makassar. Hingga Rabu sore, ia masih menunggu tindak lanjut resmi dari laporan tersebut.
Bentrokan antar kelompok merupakan masalah sosial yang berulang di Makassar, terutama di wilayah padat penduduk seperti Tallo. Aparat keamanan telah berulang kali melakukan operasi pengamanan, namun bentrokan masih muncul secara sporadis. Pemerintah daerah sebelumnya berjanji memperkuat patroli gabungan TNI-Polri untuk mencegah konflik meluas.
Insiden ini menambah daftar korban sipil dalam konflik kelompok di Makassar. Selain kerugian materiil seperti rumah dan kendaraan yang rusak, warga juga mengalami trauma akibat kekerasan. Organisasi masyarakat sipil mendesak pemerintah kota untuk lebih serius dalam mengatasi akar permasalahan konflik, termasuk persoalan sosial-ekonomi di wilayah rawan bentrokan.