Jakarta, Dmedia - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mencatat tingkat kepuasan publik tertinggi di antara pejabat tinggi negara, dengan angka mencapai 84,9 persen menurut survei Indikator Politik Indonesia. Capaian ini didorong oleh keberhasilan sektor pertanian mencapai swasembada pangan tercepat dan peningkatan produksi nasional selama tujuh tahun terakhir.

Kinerja tersebut juga diakui secara internasional oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), serta Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), yang menempatkan Indonesia di jajaran negara dengan pertumbuhan produksi pangan tercepat di dunia.

Dalam Pemuda Tani Dialogue Forum di Gedung MPR RI, Jakarta, Senin (10/11/2025), Menteri Amran menegaskan bahwa keberhasilan pertanian nasional tidak terlepas dari kepemimpinan yang tegas dan disiplin. Ia menyebut Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan kuat dalam mewujudkan swasembada dan kemandirian pangan nasional.

“Untuk swasembada, kita harus siap ditekan, diuji, dan berani melawan mafia pangan. Saya berjuang menjaga stabilitas harga, dan hasilnya sudah terlihat,” ujar Amran dalam forum tersebut.

Produksi dan Hilirisasi Naik Tajam

Kementerian Pertanian mencatat peningkatan signifikan pada beberapa komoditas utama. Program hilirisasi pertanian diklaim membuat petani memperoleh nilai tambah dari hasil produksi.
“Kita tidak impor beras lagi, bahkan sudah ekspor. Kelapa kini diekspor ke Tiongkok dengan harga Rp30 ribu per biji. Potensi nilai ekonomi kelapa nasional bisa mencapai Rp5.000 triliun,” kata Amran.

Selain memperkuat peran Bulog sebagai penyangga harga dan cadangan pangan, Kementan juga menjalankan program padat karya untuk membuka lapangan kerja baru di sektor pertanian dan perkebunan.

Amran menekankan pentingnya regenerasi petani melalui program Brigade Pangan, yang melibatkan pemuda di sektor pertanian. Ia menegaskan, “Pemuda Tani adalah harapan bangsa. Seratus anak muda yang bergerak bisa mengubah Indonesia. Bertahan dalam tekanan, itulah pejuang pangan sejati.”

Kemandirian dan Peran Global

Amran juga menyebut Indonesia kini memainkan peran lebih besar dalam pasar global.
“CPO kita terbesar di dunia. Kalau kita hentikan ekspor dan olah sendiri, negara lain akan antre membeli. Bahkan Indonesia sudah mampu mengirim 10.000 ton beras ke Palestina,” ujarnya.

Ia menambahkan, capaian tersebut menunjukkan kemandirian pangan Indonesia sekaligus kemampuan bangsa untuk berkontribusi secara internasional.

Apresiasi Pemuda Tani dan DPR RI

Ketua Umum DPP Pemuda Tani Indonesia, Budisatrio Djiwandono, menyampaikan apresiasi terhadap capaian sektor pertanian selama satu tahun terakhir.
“Kita bangga punya Menteri yang tumbuh dari dunia pertanian. Beliau bukan hanya konseptor, tapi eksekutor yang memahami akar masalah di lapangan,” kata Budisatrio.

Sementara Sekretaris Jenderal DPP Pemuda Tani, Suroyo, menyebut kebijakan pertanian kini lebih berpihak pada petani dan berdampak langsung terhadap kesejahteraan mereka.
“Tahun ini kita kembali swasembada beras, harga pupuk terjangkau, dan cadangan beras meningkat. Momentum ini penting bagi regenerasi petani muda,” ujarnya.

Budisatrio juga menegaskan bahwa DPR RI berkomitmen memperkuat Undang-Undang Pangan agar selaras dengan kebutuhan zaman. “Kita sudah swasembada dan harus melangkah ke komoditas lain. UU Pangan harus berpihak pada petani,” katanya.

Kementerian Pertanian menyatakan akan terus menjaga keberlanjutan program swasembada dan mendorong pertumbuhan sektor hilir untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan pangan dunia.